Rabu, 15 Mei 2013

Keseimbangan Asam Basa

  • 1. GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASADISAMPAIKAN OLEH : Ns.SASMIYANTO, SKep., M.Kes
  • 2. PENGERTIANKeasaman atau kebasaan suatu larutan tergantung dari ion hidrogen didalamnyaPeningkatan kadar H+(ion hidrogen) akan menurunkan pH sehingga larutan lebih asamPenurunan kadar+ akibat penambahan basa ke dalam plasma akan menambah pHAsam/acid adalah ion hidrogen (donor proton) suatu cairan disebut asam bila mampu melepaskan atau menyumbang H+Contoh HCl →H+ + ClHCl adalah asam karena dapat memberikan H+Basa adalah ion hidroksida (aseptor proton)Suatu cairan bersifat basa bila sanggup menerima H+
  • 3. Contoh NaOH→Na+OHJika ditambah H+OH + H2→H2ONaOH adalah basa, karena dapat menerima H+
  • 4. 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi asam basa – Pemberian asam melalui makanan – Penambahan secara endogen dari hasil metabolisme (laktat) – Penambahan secara endogen yang tidak fisiologis (DM) – Pengeluaran asam/basa oleh ginjal dan usus – Pengeluaran asam karbonat (H2CO3) oleh paru – Pembentukan asam dalam jumlah besar oleh sel-sel lambung
  • 5. 1. Macam-macam gangguan keseimbangan asam basaAda 6 jenis kelainan yang dapat timbul yaitu: – Asidosis respiratorik – Alkalosis respiratorik – Asidosis metabolik – Alkalosis metabolik – Asidosis respiratorik dan metabolik bersamaan – Alkalosis respiratorik dan metabolik bersamaan
  • 6. Asidosis respiratorik = peningkatan asam karbonatHal ini berhubungan dengan peningkatan CO2 dalam plasma akibat berkurangnya ventilasiHypoventilasi dapat disebabkan oleh: pneumothorak, efusi pleura, atelektasis atau sumbatan jalan nafas, dalam bentuk kronis penyebabnya adalah : emfisema obstruktif, asthma, bronkhitis, penekanan pusat pernafasan, gangguan otot-otot pernafasan.Hypoventilasi menyebabkan CO2 terkumpul, →kadar H2CO3 naik , →kadar H+ naik, →terjadi asidosis respiratorik
  • 7. Keseimbangan sebelum asidosisAk : asam karbonat (H2CO3)B : bikarbonat (Na+HCO3)K+,Ca++,Mg++ AK B I 20
  • 8. Keadaan asidosis : paru menahan CO2 B AK 20 2
  • 9. Usaha kompensasi tubuh : ginjal menahan bikarbonat B mengeluarkan H+AK dan anion lain. 30 2 urin menjadi asam
  • 10. Keseimbangan Hiperventilasi dengan sesudah ventilator mekanispengobatan AK B 2 40
  • 11. Alkalosis respiratorik = defisit asam karbonatHal ini berhubungan dengan menurunnya kadar CO2 + H2CO3 dalam plasma, dan meningkatnya pH akibat peningkatan ventilator alveolar.Keseimbangan sebelum terjadi alkalosis AK B I 20
  • 12. Keadaan alkalosis Paru mengeluarkan banyak CO2AK pernafasan B hiperaktif0.5 20
  • 13. Usaha kompensasi Ginjal mengeluarkan tubuh ion bikarbonat, menahanAK H+ B0.5 dan anion lain 15 Urin basa
  • 14. Keseimbangan setelah Larutan mengandung pengobatan ClAK B0.5 10 1/3
  • 15. Alkalosis respiratorik dapat terjadi padakeadaan : – Hipertventilasi emosional – Ensephalitis – Keracunan salisilat – Gangguan pusat pernafasanAlkalosis respiratorik yang berat dapat timbul padatetani serta aritmia jantung karena kurangnya ionkalsium atau keracunan digitalis. Pada keadaan ini paru mengeluarkan CO2 demikian banyak sehingga kadar asam karbonat berkurang
  • 16. Mekanisme kompensasi pada tahap awal dilakukan oleh ginjal dengan mengeluarkan bikarbonat Na+ dan K+ sehingga urin menjadi basa, sedangkan H+ dan anion- anion dan ditahan. Bila penderita berada dalam respirator, keseimbangan asam basa dapat diperbaiki. Karena K+ dikeluarkan melalui urin, maka diperlukan pemberian cairan yang mengandung K+, sedangkan Cl- diperlukan untuk mengganti kedudukan HCO3-
  • 17. Asidosis metabolik = defisit bikarbonatKeadaan ini sering terjadi pada penderita dengan : – Diabetes melitus tak terkontrol – Anoksida jaringan sehingga terjadi penimbuna asam laktat – Diare – Gangguan fungsi ginjalAdapun yang terjadi adalah perbandingan bikarbonat terhadap asam karbonat menjadi berkurang. Kompensasi tubuh dilakukan dengan mengeluarkan CO2 melalui paru- paru dan ginjal menahan bikarbonat mengeluarkan H+ dan anion-anion lain.
  • 18. Pengobatan harus ditujukan untuk menghilangkan penyebab meningkatnya produk metabolit asam, memperbaiki fungsi ginjal dengan hidrasi yang baik, dan mengganti bikarbonat dengan natrium atau KHCO3. Apabila kadar laktat dan darah tidak naik, larutan yang mengandung laktat dapat diberikan, karena ion laktat akan diubah menjadi bikarbonat di hati
  • 19.  Keseimbangan sebelum terjadi asidosis metabolik AK B I 20
  • 20.  Keadan asidosis  Keton dan metabolik peningkatan Cl- pengganti ion bikarbonat B AK I 10
  • 21.  Usaha kompensasi  Ginjal menahan tubuh : Paru bikarbonat mengeluarkan mengeluarkan H+, banyak CO2 dan anion lain. AK B  Urin menjadi asam 20
  • 22.  Keseimbangan  NaHCO3larutan sesudah laktat diberikan i.v pengobatan AK B I 20
  • 23. Alkalosis metabolik = peningkatan bikarbonatHal ini terjadi bila asam kuat keluar dari dalam tubuh. Misalnya pada keadaan muntah- muntah banyak HCl yang keluar. Karena H+ dan Cl- banyak keluar, natrium bebas akan mengikat HCO3 yang akan bertambah jumlahnya bila asam karbonat berkurang. Untuk mengurangi peningkatan kadar bikarbonat, pernafasan akan ditekan sehingga asam bikarbonat ditahan sedangkan bikarbonat Na+, dan K+ dikeluarkan.
  • 24. Keseimbangan sebelum terjadi alkalosis AK B I 20
  • 25. Keadaan alkalosis Bikarbonat meningkat metabolik karena kehilangan Cl- atau karena AK makan banyak Na- B bikarbonat 125 30
  • 26. Usaha kompensasi Paru menahan CO2 tubuh ginjal mengeluarkan ion bikarbonat. Menahan ion H+ dan AK B anion lain Urin menjadi basa I 40
  • 27. Keseimbangan setelah Pemberian larutan pengobatan yang mengandung Cl-, atau NH4Cl AK B I 20
  • 28. Penyebab alkalosis metabolik yang paling sering pada penderita jantung adalah pemberian diuretika golongan air raksa. Berkurangnya K+ dalam sel oleh berbagai sebab akan menyebabkan alkalosis dengan peningkatan bikarbonat dan penurunan klorida di dalam serum.Pengobatan alkalosis harus termasuk usaha mencegah berlanjutnya pengeluaran asam bersamaan dengan penggantian anion-anion dan K+. Sebaiknya diberikan NaCl dan KCl untuk menanggulangi kekurangan kalium dan mengganti ion bikarbonat dengan Cl
  • 29. Gangguan Metabolik Bila turun Bila naik ↓ ↓ Asidosis metab Alkalosis metab ↓ ↓ Hiperventilasi Hipoventilasi ↓ ↓ pCO2 ↓ pCO2 ↓ ↓ pH normal pH normal
  • 30. Gangguan Respiratorik Bila naik Bila turun (hipoventilasi) (hiperventilasi) ↓ ↓ Asidosis respirasi Alkalosis respirasi ↓ ↓ Ginjal menahan Ginjal mengeluarkan HCO3 HCO3 ↓ ↓ keluarkan H urin asam Urin basa
  • 31. Bahaya gangguan asam basa Acidosis menyebabkan kadar kalium darah naik dan fungsi sel dan enzim tubuh menjadi buruk. Hyperkalemia diperberat oleh acidisis. Tanda-tanda klinis baru tampak jika kadar kalium sudah sangat tinggi, berupa aritmia ventrikuler (multiple PVC). Perubahan ECG yang khas baru muncul lambat pada kadar kalium 6 mEq/L. kombinasi aritmia
  • 32. dengan hiperkalemia mudah sekali berubah menjadi cardiac arrest karena ventricular fibrillation (VF). pH <7.20 dan BE < -5 perlu mendapat koreksi segera dengan Na-bicarbonat. Dosis diberikan 1/3 x Berat Badan x selisih BE =……….mEq. Yang dimaksud “selisih BE” misalnya kasus dengan BE -11; selisih BE adalah -11 dengan -2 = 9 unit. Dosis tersebut diberikan secara i.v.pelan, dalam 2 bagian, selang 30-60 menit. Koreksi diberikan untuk mencapai BE -2 saja (tidak sampai 0)
  • 33.  Alkalosis menurunkan kadar kalium di dalam darah. Hi[pokalemia memudahkan aritmia dan intoksikasi digitalis. Selain itu, alkalosis juga mendorong kurve disosiasi oksigen ke kiri sehingga affinitas hemoglobin O2 bertmbah. Hal ini menyebabkan pelepasan oksigen dari Hb ke jaringan jadi lebih sulit
  • 34.  pCO2 yang tinggi (80-100 mmHG) menyebabkan coma, aritmia ventrikuler serta vasodilatasi pembuluh darah otak. Vasodilatasi cerebral ini menyebabkan aliran darah ke otak dan tekanan intra- cranial meningkat pCO2 yang rendah (< 25 mmHG) menyebabkan vasokonstruksi pembuluh darah otak dan penurunan aliran darah ke otak sehingga menyebabkan hipoksia otak 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar